Nama : EKA EVISESMAN ZENDRATO
KELAS: 4EB10
NPM :22212402
1. Ada berapa jumlah
pernyataan PSAK hasil adopsi IFRS?
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan (Revisi 2009)
PSAK 2 Laporan Arus Kas (Revisi 2009)
PSAK 3 Laporan Keuangan Interim (Revisi 2010)
PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri (Revisi 2009)
PSAK 5 Segmen Operasi (Revisi 2009)
PSAK 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi (Revisi 2009)
PSAK 8 Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan (Revisi
2010)
PSAK 10 Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing (Revisi
2009)
PSAK 12 Ventura Bersama (Revisi 2009)
PSAK 13 Properti Investasi (Revisi 2011)
PSAK 14 Persediaan (Revisi 2008)
PSAK 15 Investasi pada Asosiasi (Revisi 2009)
PSAK 16 Aset Tetap (Revisi 2011)
PSAK 18 Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
(Revisi 2010)
PSAK 19 Aset Tidak Berwujud (Revisi 2009)
PSAK 22 Kombinasi Bisnis (Revisi 2010)
PSAK 23 Pendapatan (Revisi 2009)
PSAK 24 Imbalan Kerja (Revisi 2010)
PSAK 25 Kebijakan Akuntansi, Estimasi, Kesalahan (Revisi
2009)
PSAK 26 Biaya Pinjaman (Revisi 2011)
PSAK 28 Akuntansi Asuransi Kerugian (Revisi 2010)
PSAK 30 Sewa (Revisi 2011)
PSAK 31 Instrumen Keuangan: Pengungkapan (Revisi 2009)
PSAK 33 Akuntansi Pertambangan Umum (Revisi 2011)
PSAK 34 Kontrak Kontruksi (Revisi 2010)
PSAK 36 Akuntansi Asuransi Jiwa (Revisi 2010)
PSAK 38 Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali (Revisi 2011)
PSAK 45 Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba (Revisi 2010)
PSAK 46 Pajak Penghasilan (Revisi 2010)
PSAK 48 Penurunan Nilai Aset (Revisi 2009)
PSAK 50 Instrumen Keuangan: Penyajian (Revisi 2010)
PSAK 53 Pembayaran Berbasis Saham (Revisi 2010)
PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (Revisi
2011)
PSAK 56 Laba per Saham (Revisi 2010)
PSAK 57 Kewajiban Diestimasi, Kewajiban dan Aset Kontinjensi
(Revisi 2009)
PSAK 58 Aset Tidak Lancar
PSAK 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 61 Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan
Pemerintah
PSAK 62 Kontrak Asuransi
PSAK 63 Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi
PSAK 64 Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral
PSAK 107 Akuntansi Ijarah
PSAK 108 Penyelesaian Utang Piutang Murabahah
PSAK 109 Akuntansi Zakat Infaq Sedekah
PSAK 110 Akuntansi Hawalah
PSAK 111 Akuntansi Asuransi Syariah
PSAK ETAP
2. Ada berapa PSAK yang dihapus (nomor berapa dan tentang
apa saja)?
Setelah
Indonesia mengadopsi penuh IFRS, PSAK khusus industri dihapus. PSAK industri
yang saat ini telah dicabut adalah PSAK 32 Akuntansi Kehutanan, PSAK 35
Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37 Akuntansi Penyelenggaraan
Jalan Tol, PSAK 31 (revisi 2000) Akuntansi Perbankan dan PSAK 42 Akuntansi
Perusahaan Efek.
PSAK yang
tidak ada rujukannya dalam IFRS juga dicabut, di antaranya akuntansi waran,
anjak piutang, dan restrukturisasi utang piutang bermasalah. Standar ini
dicabut karena telah tercakup dalam pengaturan PSAK 50 dan 55 tentang Instrumen
Keuangan.
Standar lain yang telah ada namun tidak sesuai dengan IFRS, direvisi dan
disesuaikan dengan pengaturan dalam IFRS terbaru. Contohnya PSAK 1 Penyajian
Laporan Keuangan yang disesuaikan dengan IAS 1, PSAK 22 tentang Penggabungan
usaha berubah nama menjadi Kombinasi Usaha dan isinya disesuaikan dengan IFRS 3
Business Combination. Beberapa standar baru yang sebelumnya tidak ada dalam
PSAK, diterbitkan. Sebagai contoh PSAK 13 Properti Investasi yang mengadopsi
dari IAS 40 Investment Properties.
3. Pilih
salah satu PSAK dari IFRS, ringkas dan beri komentar?
PSAK 1 tantang penyajian laporan keuangan yang akan dimulai
dari istilah-istilah apa saja yang berubah, disusul dengan komponen laporan
keuangan yang lengkap, dan bagaimana bentuk penyajian laporan
keuanganPernyataan ini menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan
bertujuan umum (general purpose financial statements) yang selanjutnya disebut
‘laporan keuangan’ agar dapatdibandingkan baik dengan laporan keuangan periode
sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. Pernyataan ini mengatur
persyaratan bagi penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan, dan
persyaratan minimum isi laporan keuangan. Laporan keuangan bertujuan umum
(selanjutnya disebut sebagai ’laporan keuangan’) adalah laporan keuangan yang
Komentar : PSAK no 1 sangat penting karena memberikan informasi mengenai posisi
keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan
keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan
sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. jika seorang investor ingin
mengambil keputusan bisnis, maka salah satu pertimbangannya adalah dengan
melihat dan menganalisis laporan keuangan perusahaan. Kenapa laporan keuangan?
Laporan keuangan merupakan salah satu media utama yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk mengkomunikasikan informasi keuangannya kepada pihak luar.
Laporan ini juga merekam peristiwa kejadian bisnis dalam bentuk unit moneter.
Dengan disediakannya laporan keuangan maka keadaan ekonomi perusahan (yang
dituangkan ke dalam bentuk angka-angka moneter) tercermin dalam laporan
keuangan tersebut
4. Apakah menurut kalian PSAK yang kalian pilih bagus atau
tidak?
bagus kaarena PSAK no 1 sangat penting karena memberikan informasi mengenai
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi
sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.
Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas
penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka jadi menurut saya PSAK
NO 1 harus di pertahankan serta harus di perbaharui setiap tahunya supaya ya
lebih sempurna lagi
PULAU NIAS
Tradisi melompat batu
atau yang biasa disebut oleh orang Nias sebagai fahombo batu adalah pada
mulanya dilakukan oleh seorang pemuda Nias untuk menunjukan bahwa pemuda yang bersangkutan
sudah dianggap dewasa dan matang secara fisik. Lebih jauh dari itu bila sang
pemuda mampu melompati batu yang disusun hingga mencapai ketinggian 2 m dengan
ketebalan 40 cm dengan sempurna maka itu artinya sang pemuda kelak akan menjadi
pemuda pembela kampungnya samu’i mbanua atau la’imba hor, jika ada konflik
dengan warga desa lain.
Masyarakat Nias memiliki kepercayaan bahwa, di atas
langit terdapat sembilan tingkatan surga. Pada tingkatan paling atas
bersemayam Lowalangi, Dewa Surga. Sementara sembilan tingkatan di
bawah bumi dikuasai oleh Latura, Dewa Kematian.
Dalam ritual kepercayaannya, Masyarakat Nias menggelar
upacara pengorbankan hewan sebagai perayaan yang ditujukan bagi Lowalangi,
Dewa Surga. Persembahan lainnya seperti telur, hasil bumi, tuak, dan air
ditujukan bagi roh para leluhur dan alam. Ritual lainnya nampak pada upacara
pemakaman, dengan memberi perhatian khusus pada kepala suku.
Jasad ditempatkan pada sebuah altar dan dicuci dengan
daun-daunan sebagai wewangian, sehingga kedatangan arwah yang kembali ke rumah
dapat dikenali dari wewangian tersebut. Masyarakat Nias menggelar nyanyian
penguburan dan tari-tarian yang berlangsung selama empat hari. Selama itu tidak
boleh ada kegiatan selain upacara tersebut. Pada hari ketiga, jasad mulai
dikuburkan dan untuk mencegah arwah kembali, maka sebuah patung kayu “Adu” dibuatkan
di dekat makam agar memungkinkan arwah tinggal di dalamnya.
PULAU NIAS
Caci atau tari Caci atau
adalah tari
perang sekaligus permainan rakyat antara sepasang penari laki-laki yang
bertarung dengan cambuk dan perisai di Flores,Nusa Tenggara
Timur, Indonesia. Penari yang bersenjatakan cambuk (pecut)
bertindak sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan dengan menggunakan
perisai (tameng). Tari ini dimainkan saat syukuran musimpanen (hang woja)[1] dan ritual tahun baru (penti)
, upacara pembukaan lahan atau upacara adat besar lainnya, serta dipentaskan
untuk menyambut tamu penting.
Seorang laki-laki yang berperan sebagai pemukul
(disebut paki) berusaha memecut lawan dengan pecut yang dibuat
dari kulit kerbau/sapi yang dikeringkan. Pegangan pecut juga
dibuat dari lilitan kulit kerbau. Di ujung pecut dipasang kulit kerbau tipis
dan sudah kering dan keras yang disebutlempa atau lidi enau yang masih hijau (disebut pori).
Laki-laki yang berperan sebagai penangkis (disebut ta’ang),
menangkis lecutan pecut lawan dengan perisai yang disebut nggiling dan
busur dari bambu berjalin rotan yang disebutagang atau tereng.
Perisai berbentuk bundar,
berlapis kulit kerbau yang sudah dikeringkan. Perisai dipegang dengan
sebelah tangan, sementara sebelah
tangan lainnya memegang busur penangkis.
Tugas Softskill 2 Profesi Etika Akuntansi
Implementation of Good Corporate Governance and Its Impact on Corporate
Performance: The Mediation Role of Firm Size (Empirical Study from
Indonesia) Renny Nur’ainy, Bagus Nurcahyo*, Sri Kurniasih A., and Sugiharti
B. School of Business and Entrepreneurship, Gunadarma University,
Indonesia *Corresponding author Email: bagus@staff.gunadarma.ac.id,
bnur_c@yahoo.com Abstract Purpose : This research aims to examine the effect of
good corporate governance implementation on corporate performance as measured
by EVA. The previous research has shown that corporate performance is related
to good corporate governance implementations. But it’s still rarely the
research that use EVA on measuring corporate performance.
Design/methodology/approach : This research use manufacture companies which are
listed on Indonesia Stock Exchange period 2006-2010 as the samples. Purposive
Sampling was used to determine sample criteria: go public manufacturing
companies in period 20062010 which consistently publish annual report and
financial reports on the website of Indonesia Stock Exchange (IDX) or its own
site; companies that have selected as the 40 companies with the largest size.
Path Analysis was conducted to shows its direct and indirect effects of each
path. Findings : The results of this research show that implementation of GCG
can affects directly on corporate performance as measured by EVA, and also
shows affect indirectly through firm size. In other words, firm size has a
mediation role in the impact of good corporate governance implementation on
corporate performance. Practical Implication : This study is expected to
contribute in providing an overview of the implementation of GCG in Indonesia
which can be used by investors and potential investors as one consideration in
making investment decisions, and reinforcing previous studies regarding the
relationship between GCG implementation and corporate performance.
Originality/value : Seeing the controversies among previous researches in the
GCG and its impact on corporate performance, this study sought to further
investigate the direct effect of GCG implementation on corporate performance as
measured by EVA and its indirect effect through its size. Keywords: Good
Corporate Governance, EVA, firm size, manufacture companies. Paper Type:
Research Paper Sumber : http://search.proquest.com/openview/5d76089c72e826a2d7eb115d9f8cffa8/1?pq-origsite=gscholar
Komentar : Pengaruh penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada kinerja
perusahaan yang diukur dengan EVA. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan
bahwa penerapan tata kelola perusahaan dapat mempengaruhi langsung pada kinerja
perusahaan yang diukur dengan EVA, dan juga menunjukkan mempengaruhi secara
tidak langsung melalui ukuran perusahaan. Dengan kata lain, ukuran perusahaan
memiliki peran mediasi dalam dampak penerapan tata kelola perusahaan yang baik
pada kinerja perusahaan. Karena tata kelola yang baik dapat membuat perusahaan
tersebut semakin baik dimata investor.
Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu