Rabu, 06 November 2013

REVIEW
Pengaruh partisipasi anggota terhadap keberhasilan koperasi KPRI HANUM
Kec.Punung Kab.Pacitan

ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk mengetahui pengaruh secara simultan permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas KSU Syariah BMT Tawakkal Pacitan. 2) Untuk mengetahui pengaruh secaraparsial p­­­­­­­­­­­ermodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan. 3) Untuk mengetahui variabel yang mempuyai pengaruh dominan terhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis regresi linier bergandadengan uji F dan uji t. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan. Hasil pengujian kedua menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara parsial permodalan,kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa permodalan mempuyai pengaruh dominan terhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan. Hasil tersebut dibuktikan dari hasil koefisien regresi(Standardized Coefficients) masing-masing variabel dapat diketahui besarnya pengaruh masing-masing variabel.Berdasarkan koefisien regresi masing-masing variabel menunjukkan bahwa permodalan mempunyai pengaruh terbesar terhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan.
Kata Kunci: Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Likuiditas Dan Profitabilitas


PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dewasa ini sangat pesat di dalam era perdagangan bebas yang kompetitif menjadikan sektor usaha menjadi pendukung upaya untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat. Kondisi perekomian di Indonesia secara langsung memberikan dampak terhadap usaha untuk memberkan jaminan tingkat kesejahteraan kepada seluruh masyarakat. Pembangunan disemua sektor dipacu dengan adanya kemampuan dari sektor-sektor usaha yang ada yaitu usaha milik negara, swasta dan koperasi sebagai pelaku usaha yang secara langsung menentukan tingkat keberhasilan pencapaian perekonomian di Indonesia. Badan Usaha Milik Negara merupakan badan usaha yang pengelolaannya menjadi tanggung jawab penuh dari negara terkait dengan proses pengelolaan dan pengembangan usahayang dilakukan. Badan usaha ini lebih fokus pada usaha-usaha dalam penyelenggaraan fasilitas umum masyarakat. Adapun badan usaha swasta lebih memberikan dukungan sektor-sektor yang secara langsung terkait dengan peningkatan pelayanan masyarakat. Sebagai salah satu pelaku sektor usaha koperasi merupakan satu-satunya organisasi rakyat yang berwatak sosial berdasarkan atas azas kekeluargaan dan gotong royong. Hal ini sesuai dengan jiwa dan falsafah bangsa Indonesia, yang lebih mengutamakan sikap atau rasa kekeluargaan atau gotong royong.Selain itu koperasi sebagai wahana untuk melaksanakan amanat yang terkandung dalam pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat keterkaitanantara pencapaian profit di koperasi dengan pengelolaan kinerja keuangan yang dilakukan olehperusahaan atau koperasi. Tingkat efisiensi atas pengelolaan kinerja keuangan akan memberikan dampakpositif atas upaya untuk memaksimal pencapaian keuntungan bank.Pada sisi yang lain kondisi yang terjadi sekarang yaitu banyaknya lembaga keuangan yang ada diIndonesia, salah satunya yaitu Koperasi Syari’ah. Dalam menjalankan kegiatan opersionalnya sistemkoperasi ini lebih mendasarkan pada hukum atau syaria’at agama Islam yang bersumber pada Al-Qur’andan Al-Hadist. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka judul penelitian yang diambil yaitu:
Pengaruh partisipasi anggota terhadap keberhasilan koperasi KPRI HANUM
Kec.Punung Kab.Pacitan
Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka peneliti dapat menyusun rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan?
2. Variabel apakah yang mempuyai pengaruh dominan terhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan?


Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan.
2. Untuk mengetahui variabel yang mempuyai pengaruh dominan terhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan.
Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu untuk koperasi dan bagi peneliti selajutnya, yang dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Bagi anggota koperasi Pacitan, dapat digunakan sebagai informasi dan evaluasi dalam
rangka untuk melakukan pengelolaan keuangan anggota koperasi Pacitan sehingga dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam peningkatan profitabilitas.
b. Bagi peneliti selanjutnya, dapat digunakan sebagai bahan acuan atau referensi untuk penelitian
lebih lanjut dalam bidang yang sama.

TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Hasil Penelitian Terdahulu

Berdasarkan hasil penelitian Indah (2011), penelitian menjelaskan bahwa kinerja keuangan
koperasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas bank umum syariah. Sedangkan secaraparsial Performing Financing tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat profitabilitas (ROA).Variabel yang dominan mempengaruhi profitabilitas koperasi syariah yaitu Capital Adequancy Ratio(CAR), hal tersebut dikarenakan CAR mempunyai nilai koefisien beta paling tinggi diantara ketiga variabel bebasyang lainnya.
Landasan Teori
a. Kinerja Keuangan
Kinerja keuangan menurut Tampubolon (2005:20) yaitu pengukuran kinerja perusahaan yang ditimbulkan sebagi akibat dari proses pengambilan keputusan manajemen karena menyangkut pemanfaatan modal, efisiensi dan rentabilitas dari kegiatan perusahaan. Kinerja keuangan yaitu alatuntuk mengukur prestasi kerja keuangan perusahaan melalui struktur permodalannya. Penilaian kinerja perusahaan harus diketahui output maupun inputnya. Output adalah hasil dari suatu kinerjakaryawan atau perusahaan, sedangkan input adalah keterampilan atau alat yang digunakan untukmendapatkan hasil tersebut.

Tujuan Kinerja Keuangan

Tujuan kinerja keuangan menurut S. Munawir (2002:31) adalah mengetahui likuiditas,solvabilitas, rentabilitas dan stabilitas dalam membayar kewajibannya. Adapun tujuan pengukuran kinerja antara lain:
1) Untuk mengetahui tingkat likuiditas yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.
2) Untuk mengetahui tingkat solvabilitas yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya, apabila perusahaan tersebut dilikuiditas baik kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang.
3) Untuk mengetahui tingkat profitabilitas yaitu menunjukkan kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba selama periode tertentu.
4) Untuk mengetahui stabilitas yaitu kemampuan perusahaan untuk melakukan usahanya denganstabil yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar cicilan secara teratur kepada pemegang saham tanpa mengalami hambatan.
b. Kinerja Keuangan Koperasi Penilaian kinerja keuangan koperasi unit simpan pinjam menggunakan standar departemen koperasi yang berpedoman kepada keputusan menteri Negara KUKMNo.129/Kep/M.KUKM/XI/2009 ditulis kertas kerja penilaian klasifikasi koperasi unit simpanpinjam:

a. Permodalan
1)      Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset
2)      Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman diberikan yang berisiko
3)      Rasio Kecukupan Modal Sendiri
b. Kualitas Aktiva Produktif
1)      Rasio Volume Pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan
2)      Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah Terhadap Pinjaman yang diberikan
3)      Rasio Cadangan Risiko Terhadap Pinjaman Bermasalah
4)      Rasio Pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan
d. Efisiensi
1) Rasio Beban operasi
2) Rasio Beban Usaha terhadap SHU kotor
3) Rasio Efisiensi Pelayanan
e. Likuiditas
1) Rasio kas
2) Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima
f. Kemandirian dan pertumbuhan
1) Rentabilitas asset
2) Rentabilitas Modal Sendiri
3) Kemandirian Oprasional Pelayanan
f. Jati diri koperasi
1) Rasio partisipasi Bruto
2) Rasio Promosi Ekonomi anggota (PEA)

Cara penilaian untuk memperoleh angka skor:

1. Permodalan

a. Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset
Untuk memperoleh rasio antara modal sendiri terhadap total asset ditetapkansebagai berikut:
1)      Untuk rasio antara modal sendiri dengan total asset lebih kecil atau sama dengan 0%diberikannilai 0.
2)      Untuk setiap kenaikan rasio 4% mulai dari 0 % nilai ditambah 5 dengan maksimumnilai 100.
3)      Untuk rasio lebih besar dari 60% sampai rasio 100% setiap kenaikan rasio 4% nilaidikurangi 5.
4)      Nilai dikalikan bobot sebesar 6 % diperoleh skor permodalan.

b. Rasio Modal Sendiri Terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko
Untuk memperoleh rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yangberisiko, ditetapkan sebagai berikut :
1)      Untuk rasio modal sendiri terhadap pinjaman diberikan yang berisiko lebih kecil atausama dengan 0% diberi nilai 0.
2)      Untuk setiap kenaikan rasio 1% mulai dari 0% nilai ditambah 1 dengan nilai maksimum 100.
3)      Nilai dikalikan bobot sebesar 6%, maka diperoleh skor permodalan
c. Rasio Kecukupan Modal Sendiri
1)      Rasio kecukupan modal sendiri yaitu perbandingan antara Modal Sendiri Tertimbang dengan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dikalikan dengan 100 %.
2)      Modal tertimbang adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen modal KSP/USP koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko.
3)      ATMR adalah jumlah dari hasil kali setiap komponen aktiva KSP dan USP Koperasi yang terdapat pada neraca dengan bobot pengakuan risiko.
4)      Menghitung nilai ATMR dilakukan dengan cara menjumlahkan hasil perkalian nilainominal aktiva yang ada dalam neraca dengan bobot risiko masing-masingkomponen aktiva.
5)      Rasio kecukupan modal sendiri dapat dihitung/diperoleh dengan caramembandingkan nilai modal tertimbang dengan nilai ATMR dikalikan dengan 100 %.

2. Kualitas aktiva produktif
Penilaian terhadap kualitas aktiva produktif didasarkan pada 4 (empat) rasio, yaitu:
a. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan.
b. Rasio pinjaman bermasalah terhadap pinjaman yang diberikan
Perhitungan penilaian:
1)      Untuk rasio 45 % atau lebih diberi nilai 0;
2)      Untuk setiap penurunan rasio 1% dari 45 % nilai ditambah 2, dengan maksimum nilai100;
3)      Nilai dikalikan dengan bobot 5 % diperoleh skor.
c. Rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah.
1)      Untuk rasio 0%, berarti tidak mempunyai cadangan penghapusan diberi nilai 0;
2)      Untuk setiap kenaikan 1 % mulai dari 0 %, nilai ditambah 1 sampai denganmaksimum 100;
3)      Nilai dikalikan bobot sebesar 5 % diperoleh skor
d. Rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan.
Rasio Promosi Ekonomi Anggota
Pengukuran rasio promosi ekonomi anggota dihitung dengan membandingkanpromosi ekonomi anggota terhadap simpanan pokok ditambah simpanan wajib, yang ditetapkan sebagai berikut:
1)      Untuk rasio lebih kecil dari 5% diberi nilai 0 dan untuk rasio antara 5 hingga 7,5 diberinilai 50. Selanjutnya untuk setiap kenaikan rasio 2,5 %, nilai ditambah dengan 25 sampai dengan nilai maksimum 100.
2)      Nilai dikalikan dengan bobot 3 %, diperoleh skor penilaian.
Faktor-Faktor Penentu Kinerja Keuangan Koperasi
Penilaian kinerja keuangan koperasi dapat ditentukan dari faktor-faktor sebagai berikut:
(Suratman 2003:106-112)
1.       Aktiva lancar
2.       Hutang Lancar
3.       Persediaan barang dagangan
4.       Penjualan
Kemampuan koperasi dalam melakukan penjualan dalam satu periode akuntansi
5.       Aktiva Tetap Bersih
Faktor-faktor penentu tersebut nantinya digunakan dalam menganalisis kinerja keuangankoperasi dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio ungkitan, dan rasio profitabilitas.

METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di anggota koperasi Pacitan, dengan Jl. Imam Bonjol No. 28 Telp.0357-884773 Pacitan.

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian explanatory (penjelasan) yaitu peneliti menjelaskanhubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa, maka penelitian tersebut tidaklagi dinamakan penelitian deskriptif melainkan penelitian pengujian hipotesa atau penelitian explanatory (penjelasan). (Singarimbun dan Effendi :2006:5)

Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitif yaitu data yang berupa angka. Dalampenelitian ini yaitu berupa laporan keuangan anggota koperasi Pacitan yaitu selama limatahun (2007-2011).
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yangdiolah dandisajikan oleh pihak lain, yang berupa laporan keuangan anggota koperasi Pacitan.

Pembahasan Hasil Penelitian

Pengaruh Permodalan Terhadap Profitabilitas anggota koperasi Pacitan. Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa variabel permodalan berpengaruh terhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan semakin meningkatkan permodalan yang dimiliki oleh koperasi maka semakin meningkatnya kemampuan dalam menghasilkan profit. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa dengan adanya peningkatan atas jumlah modal akan memberikan dampak terhadap tingkat kecukupan modal koperasi dalam mengantisipasi resiko yang muncul. Dengan adanya jaminan atas permodalan yang dimiliki oleh koperasi maka upaya untukmengantisipasi dampak negatif terjadinya permasalahan permodalan dapat diantisipasi oleh pihakmanajemen.Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa koperasi dalam melakukan aktivitasnya berorientasipada tingkat sisa hasil usaha secara maksimal selalu menginginkan agar usahanya dapat bekerja seefisien mungkin, pencapaian tujuan tersebut memaksa setiap pihak manajemen koperasi untuk bekerja secaramaksimal. Pemimpin koperasi tidak jarang pula dalam pencapaian tujuannya mengalami beberapa tantangan dan kendala sehingga tidak mudah untuk mencapai tujuan yang direncanakan. Bagi koperasipermodalan mempunyai arti yang sangat penting, sebab setiap badan usaha termasuk koperasi selalumembutuhkan modal untuk memenuhi kegiatan operasional sehari-hari, misalnya untuk membayar upahburuh, gaji pegawai dan lain sebagainya, dimana uang atau dana yang telah dikeluarkan diharapkan akandapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam kurun waktu yang pendek melalui hasil penjualanproduknya.Keberhasilan koperasi dapat diukur dengan penggunaan modal yang dimiliki perusahaan,kelebihan atau kekurangan modal akan mengakibatkan kegiatan perusahaan terganggu dan akanmempengaruhi likuiditas dan rentabilitas perusahaan. (Suratman, 2003). Modal kerja sebagai salahsatusumber daya untuk melaksanakan kegiatan operasional koperasi sehari-hari, dirasakan semakin penting,khususnya oleh perusahaan–perusahaan berskala kecil sampai menengah. Pada sisi yang lain melaluipenilaian atas efisiensi pengelolaan modal tersebut maka dengan sendirinya dapat digunakan sebagaibahan pertimbangan bagi perusahaan dalam usaha untuk memberikan atau menciptakan suatu bentukkebijakan yang tidak merugikan. Efisiensi atas pengelolaan modal dapat digunakan sebagai ukuran ataskemampuan koperasi dalam usaha pencapaian tujuan yang telah ditetapkan terutama dikaitkan denganupaya pencapaian tujuan yaitu tingkat keuntungan atau profit secara maksimal.Adanya jaminan bahwa aktivitas operasional di koperasi terkait dengan permasalahanpermodalan maka dukungan atas pencapaian kinerja koperasi dalam hal ini pencapaian profit ataukeuntungan dapat secara maksimal dilakukan oleh koperasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitianterdahulu yang dilakukan oleh Ariyani (2012), dimana hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapatpengaruh rasio permodalan terhadap profitabilitas. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa adanyaperubahan yang terjadi pada permodalan yang dimiliki oleh koperasi maka akan mempengaruhi pencapainprofit oleh koperasi.Pengaruh Kualitas aktiva produktif terhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan.Kualitas aktiva produktif mempengaruhi profitabilitas anggota koperasi Pacitan. Adanyapengaruh tersebut dapat mencerminkan bahwa semakin meningkatnya kualitas aktiva produktif maka profitabilitas anggota koperasi Pacitan akan mengalami peningkatan. Adanya pengaruh tersebutmenunjukkan bahwa dengan semakin efektifnya upaya koperasi untuk meningkatan pencapain profit dikoperasi. Hal tersebut dikarenakan kualitas aktiva produktif merupakan komponen aset yang ditanamkanatau diinvestasikan untuk menghasilkan pendapatan buat perusahaan, jadi, semakin berkualitas suatu asetmaka semakin besar kemungkinan profit yang akan diterima perusahaan.Pengaruh Likuiditas terhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan. Adanya pengaruh yng signifikan variabel likuiditas terhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan, maka menunjukkan bahwa semakin meningkatnya tingkat likuiditas koperasi makaupaya untuk membeirkan jamina keuntungan dapat secara maksimal dilakukan oleh koperasi. Pada sisiyang lain upaya pihak koperasi untuk memaksimalkan keuntungan harus mengorkoperasian likuiditas,sebaliknya jika koperasi menginginkan likuiditas, maka kesempatan umtuk mendapat keuntungan akanhilang. Adanya trade-off antara likuiditas dengan profitabilitas, didasarkan pada argumen bahwa investasi
pada pendanaan jangka pendek memberi efek yang berlawanan terhadap likuiditas dan profitabilitas.Investasi pada aset lancar (liquid assets) walaupun akan meningkatkan likuiditas, namun tidak dapatmenghasilkan keuntungan (profit) sebanyak investasi pada aset tetap. Pendanaan yang berasal darikewajiban lancar walaupun lebih murah dan lebih menjanjikan dari segi laba, namun lebih berisiko. Kondisitersebut dapat memberikan gambaran bahwa semakin meningkatkan likuiditas koperasi maka upaya untukmemaksimalkan koperasi dapat terwujud.Faktor likuiditas digunakan untuk menilai kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajibankewajibannya.Suatu koperasi dinyatakan likuid apabila koperasi tersebut dapat memenuhi kewajibanhutangnya, dapat membayar kembali semua simpanan nasabah, serta dapat memenuhi permintaan kredityang diajukan tanpa terjadi penangguhan. Rasio yang digunakan untuk menilai faktor likuiditas suatukoperasi adalah rasio LDR (Loan To Deposit Ratio) yang digunakan untuk mengukur kemampuanperkoperasian dalam membayar semua dana masyarakat dan modal sendiri dengan mengandalkan kredityang telah didistribusikan ke masyarakat. LDR dapat diperoleh dengan cara menghitung rasio antara TotalLoan dengan Total deposit, dengan ketentuan dan nilai standar untuk rasio LDR sebesar 85-110%. Semakintinggi rasio ini, semakin rendahnya kemampuan likuiditas koperasi yang bersangkutan sehinggakemungkinan suatu koperasi memiliki kinerja yang rendah semakin besar.Kualitas Aktiva Produktif Secara Dominan Berpengaruh Terhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan.
 Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas aktiva produktif mempunyai pengaruh terbesarterhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan. Hasil tersebut dapat menujukkan bahwadengan semakin meningkatnya jaminan kemampuan koperasi maka dengan sendirinya upaya pencapaiankeuntungan dapat tercapai secara maksimal. Dalam aktivitasnya sebuah koperasi selalu berorientasi padapencapaian SHU atau pencapaian tujuan secara maksimal, namun demikian agar tujuan tersebut dapatterealisasi dengan baik maka koperasi juga harus berusaha secara maksimal dengan menggunakan sumberdaya yang dimiliki. Salah satu faktor utama yang menentukan tercapainya tujuan perusahaan yaitutersedianya sumber modal yang berasal dari anggota yaitu yang berasal dari pinjaman yang berfungsiuntuk membiayai kegiatan operasional perusahaan.Implikasi Hasil PenelitianBerdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa permodalan, kualitas aktiva produktif danlikuiditas berpengaruh terhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan. Dari hasil analisistersebut maka dapat dimplikasikan bahwa kepada anggota koperasi Pacitan yaitu selaluberupaya untuk mengembangkan kemampuan dalam proses pengelolaan permodalan, kualitas aktivaproduktif dan likuiditas koperasi sehingga dapat membeirkan jaminan dalam upaya untuk meningkatkanprofit dari koperasi. Bentuk atau upaya yang dapat dilakukan yaitu denganselalu berupaya agarpengelolaan atas kinerja koperasi selalu dilakukan secara maksimal dengan harapan dapat membeirkanhasil secara maksimal dair kegiatan operasional koperasi yang dilakukan. Melalui pengelolaan permodalan,kualitas aktiva produktif dan likuiditas dengan baik maka dengan sendirinya pencapaian hasil juga dapatdiperoleh dengan maksimal sehingga profit juga menunjukkan adanya peningkatan.


KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulansebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas  Pacitan.
2. Hasil pengujian kedua menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara parsial permodalan, kualitas aktiva produktif dan likuiditas terhadap profitabilitas anggota koperasi Pacitan.
3. Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa permodalan mempuyai pengaruh dominan terhadap anggota koperasi Pacitan. Hasil tersebut dibuktikan dari hasilkoefisien regresi (Standardized Coefficients) masing-masing variabel dapat diketahui besarnyapengaruh masing-masing variabel. Berdasarkan koefisien regresi masing-masing variabel menunjukkanbahwa permodalan mempunyai pengaruh terbesar terhadap profitabilitas keanggota koperasi pacitan .

SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan dari hasil penelitian, maka diajukan beberapa saran yaitu sebagaiberikut:
1. Diharapkan pihak manajemen koperasi selalu berupaya untuk harus lebih meningkatkan peran sertaanggota sehingga mampu memberikan dukungan atas upaya pencapaian tujuan koperasi secaramaksimal. Pihak manajemen koperasi selalu melakukan efisiensi dalam penggunaaan modal yangdimiliki koperasi sehingga pengelolaannya dapat secara tepat untuk mendukung pencapaian profitsecara maksimal. Upaya lain yang dapat dilakukan yaitu dengan menetapkan peraturan secara jelas sehingga para anggota kedisplinan dalam proses pengembalian kredit yang diberikan.
2. Diharapkan bagi peneliti selajutnya untuk melakukan penelitian dengan menggunakan variabel makro yaitu meliputi inflasi, kebijakan pemerintah dan variabel lain yang mempengaruhi profitabulitas koperasi.

sumber:
https://www.google.com/#q=PENGARUH+KEANGGOTAAN+KOPERASI%2CMODAL%2C+KUALITAS+AKTIVA+PRODUKTIF+DAN+LIKUIDITAS+TERHADAP+PROFITABILITAS++Dwi+novritasari



Eka Evisesman Z.
2EB10
22212402

Selasa, 22 Oktober 2013

Internet Sehat

Di era globalisasi ini, sebagian besar anak - anak umur 12 tahun kebawah sudah mengerti dengan salah satu teknologi yang bernama internet.

Sisi positifnya adalah anak-anak dapat belajar berbagai hal melalui internet tapi sisi negatif nya banyak informasi yang tidak boleh diketahui oleh anak-anak. Dimulai dari banyaknya konten konten dewasa yang tidak pada tempatnya dan banyak pula modus penipuan dari jejaring sosial media.

Disinilah peran para orang tua untuk mengawasi penggunaan internet para anak. Berikut adalah beberapa hal yang dapat dilakukan oleh para orang tua :
1. Sedapat mungkin letakkan komputer di ruang tengah yang dapat terpantau.
2. Internet dapat juga diakses menggunakan ponsel tertentu, maka usahakan dapat mengecek penggunaan internet melalui ponsel anak Anda.
3. Pasang dan aktifkan aplikasi pencegah konten yang tidak dikehendaki (anti virus, anti malware, anti spyware, anti spam, anti adware, dll) di komputer.
4. Pasang dan aktifkan aplikasi Parental Control di komputer. Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis dan dapat membatasi serta mengawasi penggunaan internet oleh anak Anda.
5. Buat aturan penggunaan internet untuk anak Anda dan lakukan komunikasi berkelanjutan dengan baik.


Artikel ini mengikuti lomba max3 octoberfest yang merupakan persembahan dari max3 untuk mengingatkan para pelanggan untuk menggunakan internet dengan sehat dan aman.

Sabtu, 13 Juli 2013

Sumber Pembiayaan Pembangunan
Sumber pembiayaan pembangunan pada umumnya dapat dibagi atas (Tjokroamidjojo, 1986: 100) :
a.         Sumber-sumber penerimaan dalam negeri khususnya yang tersedia sebagai tabungan pemerintah
b.      Tabungan masyarakat
Tabungan masyarakat antara lain dapat dipupuk melalui perbankan dan lembaga-lembaga keuangan ataupun bentuk penanaman modal. Perhitungan dalam rencana mengenai tabungan masyarakat ini dilakukan berdasar perkiraan atas perkembangan kegiatan ekonomi, peningkatan pendapatan masyarakat, desain-desain tabungan dalam masyarakat, pengembangan pelembagaan keuangan termasuk non bank, kebijaksanaan moneter, perkreditan khususnya tingkat bunga dan kebijaksanaan di bidang penanaman modal.
c.       Sumber dana dari luar negeri
Dapat tersalur ke dalam anggaran negara atau pun tidak, langsung kepada sektor perkreditan atau kepada sektor penanaman modal. Perkiraan tentang sumber dana luar negeri lain mulai banyak direncanakan sebagai bagian yang integral dari keseluruhan investasi pda umumnya, dilihat secara komplementer kebutuhan pembiayaan pembangunan sebagai resource gap.
Mengenai penerimaan dalam negeri diusahakan dari pajak langsung, pajak tidak langsung dan penerimaan bukan pajak. Pada umumnya yang dihitung sebagai sumber pembiayaan pembangunan hanyalah sisa setelah dikurangi pembiayaan rutin pemerintah. Bagi Indonesia misalnya hal ini disebut sebagai tabungan pemerintah.
Sejalan dengan pemberian urusan kepada daerah teramsuk sumber keuangannya, maka dalam bunyi pasal 79 Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999 dicantumkan sumber-sumber pendapatan daerah terdiri atas :
a.       Pendapatan asli daerah, adalah pendapatan yang bersumber dan dipungut sendiri oleh pemerintah daerah. Sumber PAD terdiri dari: pajak daerah, restribusi daerah, laba dari badan usaha milik daerah (BUMD), dan pendapatan asli daerah lainnya yang sah.
b.      Dana Perimbangan
Dana perimbangan adalah dana yang bersumber dari penerimaan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk membiayai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana perimbangan terdiri dari:
1.      Bagian Daerah atau Bagi Hasil
Bagian daerah merupakan penerimaan daerah yang berasal dari hasil bagi atas penerimaan pajak dan bumi bangunan (PBB), bea perolehan hak atas tanah dan atau bangunan (BPHTB), dan sumber daya alam.
2.      Dana Alokasi Umum
Menurut Undang-undang No. 25 Tahun 1999 dan Peraturan Pemerintah No. 104 Tahun 2000, dana alokasi umum (DAU) adalah dana yang berasal dari APBN, yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar daerah untuk membiayai kebutuhan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan desentralisai
3.      Dana alokasi khusus
Dana alokasi khusus (DAK) adalah alokasi dana dari APBN kepada daerah tertentu untuk membantu membiayai kebutuhan khusus, yaitu kebutuhan yang tidak dapat diperkirakan seperti dana alokasi umum dan kebutuhan yang merupakan komitemen atas dasar prioritas nasional
c.       Pinjaman daerah
Pinjaman daerah didefinisikan sebagai semua transaksi yang mengakibatkan daerah menerima dari pihak lain sejumlah uang atau manfaat bernilai uang sehingga daerah tersebut dibebani kewajiban untuk membayar kembali, tidak termasuk kredit jangka pendek yang lazim dalam perdagangan.
d.      Lain-lain pendapatan daerah yang sah

Pendapatan daerah lain-lain yang sah dapat berupa hasil penjualan asset tetap daerah, penerimaan sumbangan dari pihak ketiga kepada daerah atas dasar kesukarelaan dengan persetujuan DPR, jasa giro, dll.
PERKEMBANGAN PENGUSAHA KECIL


Harus kita sadari bahwa banyak pengusaha kecil dan menengah yang kita temukan dimana mana, di jalan, di pusat perbelanjaan, dan di sekitar rumah kita. contohnya seperti rumah makan, jajanan, toko pakaian, salon, bengkel motor dan mobil,dan sebagainya. Mereka punya cara sendiri untuk pempertahankan dan mengembangkan usaha kecil mereka. Biasanya pada saat bulan puasa seperti ini banyak sekali masyarakat yang mengunjungi atau mendatangi rumah makan untuk berbuka puasa . banyak juga yang mendatangi pusat perbelanjaan, toko pakaian,salon dan lain-lain. Dan pada saat menjelang lebaran bengkel motor dan mobil pun dipenuhi pengunjung yang ingin membetulkan motor dan mobil mereka. Keuntungan yang mereka dapat sangat menjanjikan, mereka bisa mandapatkan keuntungan dari 20% - 50% . Dengan keutungan itu mereka bisa mengembalikan modal mereka. Dan untuk pengusaha lainnya jangan takut untuk berkembang, maju, dan sukses. 

Rabu, 03 Juli 2013

pengaruh pengangguran dan kemiskinan dengan adanya BLSM

Pengangguran dan kemiskinan adalah hal yang selalu menjadi masalah di tanah air. Permasalahan sosial yang sudah terjadi sejak jaman dulu dan sulit untuk diatasi karena di negeri ini dengan penduduk hampir 250 juta jiwa dan selalu meningkat setiap tahunnya menyebabkan terjadinya kesenjangan atau masalah sosial . Pengangguran dan kemiskinan selalu dikaitkan dengan faktor ekonomi yang dihadapi
Pengangguran adalah penduduk yang tidak bekerja atau kurangnya kemampuan atau keterampilan yang dimiliki sehingga sulit untuk menghasilkan sesuatu yang bisa membuahkan keuntungan, minimnya lapangan pekerjaan. 
Kemiskinan merupakan salah satu faktor akibat adanya pengangguran yang semakin meningkat,problem kemanusiaan yang menghambat kesejahteraan dan peradaban,sehingga semua orang sepakat kemiskinan harus ditanggulangi dengan mengurangi angka pengangguran.
Jadi hubungan antara pengangguran dengan kemiskinan yaitu:
-pengangguran berpengaruh secara signifikan
-semakin angka pengangguran meningkat maka angka kemiskinanpun meningkat pula.
-sebaliknya jika angka pengangguran turun angka kemiskinanpu menurun.
-Jumlah penduduk meningkat,pengangguran meningkat maka angka kemiskinanpun menigkat pula.
Oleh karena itu, menurut saya pengangguran dan kemiskinan itu sendiri memiliki hubungan yang sangat erat dalam masyarakat hingga saat ini terutama di Indonesia. Karena dengan meningkatnya pengangguran maka secara otomatis tingkat kemiskinan di negeri ini juga akan meningkat. Hal tersebut juga akan menyebabkan beberapa perilaku menyimpang seperti tingkat kriminalitas yang tinggi dan beberapa masalah sosial lainnya. Indonesia sebagai negara yang memilik Sumber Daya yang berlimpah seharusnya lebih dapat mensejahterakan rakyatnya. Seharusnya sumber daya yang kaya ini dapat dimanfaatkan dan di kelolah demi kepentingan bangsa dan negara. Jika hal ini sudah diterapkan, saya yakin kemiskinan dan pengangguran yang terjadi di negara kita dapat diatasi denganan baik.

BLSM ( bantuan langsung sementara masyarakat )

 Efektifkah BLSM (bantuan langsung sementara masarakat) untuk masarakat saat ini , apakah berpengaruh dengan kenaikan harga bbm ?

BLSM adalah bantuan langsung sementara masyarakat yang diberikan pemerintah kepada masyarakat kurang mampu sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM. Kurang efektif. Alasanya,bantuan tersebut hanya berlaku sementara dan tidak memberikan solusi,terkait kenaikan harga BBM bersubsidi di tambah uang yang di berikan relative sedikit sekitar 150 ribu untuk satu bulan BLSM justru hanya akan menambah permasalahan dan konflik sosial di masyarakat.
Sedangkan kenaikan bbm itu sendiri tidak hanya berdampak pada satu hal, tetapi kepada banyak hal seperti kenaikan harga untuk naik transportasi, makanan, sayur mayur dan lain lain.dan juga Kriteria penerima BLSM dengan spesifikasi miskin dan sangat miskin itu, perlu dijelaskan kepada masyarakat.
BLSM harus benar-benar diterima dan dinikmati masyarakat yang berhak menerima dana itu. Jangan sampai yang menerima adalah orang-orang yang mampu,
Jika tak diawasi, potensi pemanfaatan BLSM untuk kepentingan politik besar, dan partai tertentu akan terjadi.

Seharusnya pemerintah punya solusi lain contohnya membantu rakyat miskin dengan memberikan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya dan keerampilan yang mereka miliki atau memberikan uang supaya dapat digunakan untuk membangun usaha sendiri agar mereka dapat mencukupi kebutuhannya dikemudiaan hari.